15 Oktober 2024
mata plus

<a href="https://www.freepik.com/free-photo/front-view-man-wearing-glasses-giving-thumbs-up_6734821.htm#fromView=search&page=1&position=5&uuid=be5d3203-eb5d-495c-99d7-f29172076406">Image by freepik</a>

Hai pembaca! Apakah kamu pernah mendengar tentang mata plus atau rabun dekat? Mata plus adalah salah satu gangguan refraksi yang sering dialami, terutama oleh orang yang berusia di atas 40 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa anak-anak atau orang dewasa muda juga bisa mengalaminya. Di artikel ini, kita akan membahas penyebab, gejala, dan cara mengatasi mata plus dengan bahasa yang santai. Yuk, simak informasinya lebih lanjut yang dilansir dari https://pafilewoleba.org/!

Apa Itu Mata Plus?

Mata plus, atau yang dikenal juga dengan istilah medis *hipermetropi*, adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan untuk melihat objek yang dekat, tetapi masih dapat melihat dengan jelas objek yang berada di kejauhan. Kondisi ini terjadi karena cahaya yang masuk ke mata tidak fokus tepat di retina, melainkan di belakangnya.

Hipermetropi sering kali muncul seiring bertambahnya usia, namun juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Kondisi ini adalah kebalikan dari mata minus (miopia) yang membuat seseorang kesulitan melihat objek yang jauh.

Penyebab Mata Plus

Mata plus terjadi karena bentuk bola mata yang lebih pendek dari normal atau kelengkungan kornea yang terlalu sedikit. Akibatnya, cahaya yang masuk tidak difokuskan tepat di retina. Beberapa faktor penyebab mata plus meliputi:

  • Faktor genetik: Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki mata plus, kemungkinan anaknya juga bisa mengalami kondisi yang sama.
  • Usia: Seiring bertambahnya usia, terutama di atas 40 tahun, elastisitas lensa mata berkurang, sehingga kemampuan untuk melihat jarak dekat berkurang.
  • Kondisi kesehatan tertentu: Beberapa penyakit seperti diabetes atau kelainan pada mata juga bisa menyebabkan hipermetropi.

Gejala Mata Plus

Gejala utama mata plus adalah kesulitan untuk melihat objek yang dekat dengan jelas. Namun, ada juga beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai, seperti:

  • Mata terasa lelah atau tegang setelah membaca atau melihat objek dekat dalam waktu lama
  • Sakit kepala, terutama setelah aktivitas yang melibatkan penglihatan dekat
  • Mata terasa kabur saat melihat jarak dekat
  • Sering menyipitkan mata untuk mencoba melihat lebih jelas

Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami gejala-gejala tersebut, ada baiknya segera memeriksakan mata ke dokter spesialis mata.

Bagaimana Cara Mendiagnosis Mata Plus?

Untuk mendiagnosis mata plus, dokter mata akan melakukan beberapa tes untuk mengetahui tingkat keparahan kondisi. Salah satu tes yang umum dilakukan adalah tes refraksi, di mana dokter akan menggunakan berbagai lensa dengan kekuatan yang berbeda untuk melihat mana yang paling cocok untuk memperbaiki penglihatan. Tes ini biasanya dilakukan di klinik mata dan tidak membutuhkan waktu lama.

Cara Mengatasi Mata Plus

Ada beberapa cara untuk mengatasi mata plus, tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan kebutuhan individu. Berikut adalah beberapa metode yang biasa digunakan:

  • Kacamata: Kacamata dengan lensa plus adalah solusi yang paling umum untuk mengoreksi hipermetropi. Kacamata ini membantu memfokuskan cahaya yang masuk agar tepat mengenai retina.
  • Lensa kontak: Sama seperti kacamata, lensa kontak juga dapat membantu memperbaiki penglihatan pada penderita mata plus. Lensa kontak sering menjadi pilihan bagi mereka yang tidak nyaman menggunakan kacamata.
  • Operasi refraksi: Operasi seperti LASIK atau PRK dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi mata plus. Operasi ini bekerja dengan merubah bentuk kornea agar cahaya dapat difokuskan dengan benar.

Perbedaan Mata Plus dan Mata Minus

Mata plus dan mata minus adalah dua kondisi yang berlawanan. Jika mata minus membuat seseorang kesulitan melihat objek yang jauh, maka mata plus menyebabkan kesulitan dalam melihat objek dekat. Pada mata minus, cahaya difokuskan di depan retina, sementara pada mata plus, cahaya difokuskan di belakang retina.

Kedua kondisi ini sama-sama dapat diperbaiki dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak, tetapi dengan jenis lensa yang berbeda. Untuk mata minus, digunakan lensa cekung, sedangkan untuk mata plus, digunakan lensa cembung.

Kapan Harus Memeriksakan Mata ke Dokter?

Sebaiknya kamu memeriksakan mata secara rutin, terutama jika mengalami gejala seperti penglihatan kabur, mata sering lelah, atau sakit kepala setelah membaca. Jangan tunggu sampai gejala semakin parah karena masalah penglihatan yang tidak ditangani dengan baik dapat mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari.

Apakah Mata Plus Bisa Dicegah?

Sebenarnya, tidak ada cara pasti untuk mencegah mata plus, terutama jika disebabkan oleh faktor usia atau genetik. Namun, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk menjaga kesehatan mata, seperti:

  • Mengonsumsi makanan kaya vitamin A dan nutrisi lain yang baik untuk mata
  • Mengistirahatkan mata secara berkala saat bekerja di depan komputer atau membaca dalam waktu lama
  • Memakai pelindung mata saat berada di luar ruangan untuk menghindari paparan sinar UV

Kesimpulan

Mata plus adalah gangguan penglihatan yang umum dialami, terutama oleh mereka yang berusia di atas 40 tahun. Meskipun tidak dapat sepenuhnya dicegah, mata plus dapat diatasi dengan menggunakan kacamata, lensa kontak, atau melalui operasi refraksi. Penting untuk memeriksakan mata secara rutin agar gangguan penglihatan dapat dideteksi dan ditangani dengan baik.

Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya! Tetap jaga kesehatan matamu dan jangan lupa untuk rutin memeriksakan mata ke dokter spesialis mata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *